Komponen-Komponen Pada PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal)

A.    Kepala Sumur Katup
Pada PLTP PT. Pertamina Geothermal Energy Unit IVArea Kamojang ini terdapat 4 cluster dengan 11 sumur produksi dimana 10 sumur aktif dan 1 sumur standby.Disamping sumur produksi juga ada sumur injeksi dan sumur pantau. Akumulasi uap dari seluruh cluster mencapai kira-kira temperatur180-190 oC dan tekanan sekitar 10-11 bar.Gambar 2.2 menunjukkan bentuk kepala sumur. Pada sumur dipasang beberapa katup antara lain:
a.       Service valve, untuk mengatur aliran fluida yang akan dimanfaatkan
b.      Master Valve, untuk mengisolasi sumur ketika akan dilakukan atau perawatan
c.       By pass valve, mengatur aliran fluida yang menuju silencer
d.      Blade valve, katup yang digunakan untuk menyemburkan uap ke udara dengan laju aliran yang kecil saat sumur tidak diproduksikan

B.     Separator dan Demister
Uap yang berasal dari sumur produksi sebelum masuk separator dan demister, diatur terlebih dahulu jumlah uap yang akan digunakan oleh control valve. Separator berfungsi untuk memisahkan zat padat yang ikut pada aliran uapdari. Separator yang digunakan berjenis cyclone dimana aliran uap diarahkan dari tengah dan berputar menimbulkan gaya sentrifugal. Karena gayabuoyancy yang kecil maka uap akan naik keatas dan air beserta zat padat terlempar ke dinding dan dibuang melalui drain. Demister berfungsi untuk memisahkan uap dari moisture-moisture air.Gambar 2.3 menunjukkan separator dan demister.

C.    Rock Muffler
Rock muffler merupakan bangunan yang terbuka dan terdiri dari batu-batuan yang berguna untuk meredam suara dari kebisingan uap.Sejumlah uap dibuang ke atmosfir saat unit tidak beroperasi atau pada saat penurunan beban.Rock muffler juga berfungsi untuk mengontrol uap yang akan dibuang. Pada saat unit tidak beroperasi (trip) uap yang berasal dari cluster seluruhnya akan dibuang ke rock muffler, akan terlihat uap dengan kapasitas yang besar terbuang.Gambar 2.4 menunjukkan gambar rock muffler.





D.    Pompa
D.1.          Pompa Cooling Water
Pompa cooling water berfungsi sebagai air compressor coolers, generator coolers, lube oil coolers. Air yang dialirkan diperoleh dari water treatment.Air yang menjadi pengantara tersebut merupakan pendingin.Sehingga kerja dari peralatan dapat effeisien.Gambar 2.5 menunjukkan gambar pompa cooling water.

D.2.          Hotwell pump
Merupakan pompa vertikal yang berfungsi membawa air yang terdapat pada hotwellkondenser menuju cooling tower. Beberapa bagian dari airnya juga akan masuk ke pompa turbin wash dansteam wash. Tujuan dari sistem pembersihan uap dan turbin ini adalah untuk menjaga saringan utama, turbin dan peralatan pembuangan non-condensible gas dari serpihan dan kerusakan akibat korosi. Berikut gambar hotwell pump seperti tampak pada gambar 2.6.

D.3.          Vaccum Pump
Merupakan pompa yang berfungsi untuk mengondisikan interkondenser dalam kondisi yang vakum supaya NCG (Non Condensable Gas) motive dan NCG yang terdapat pada kondenser dapat tertarik untuk dibuang melalui menara cooling tower sebelum dipisahkan di separator.Vaccum pump terlihat pada gambar 2.7 di bawah ini.

E.     Cooling tower
Cooling tower berfungsi sebagai penyedia sumber air pendingin yang akandigunakan pada kondenser untuk mengondensasikan uap yang keluar dari turbin. Selain itu air di cooling tower juga berfungsi untuk mengalirkan air ke aux cooling water dan fire water.Sebagian besar air dari cooling tower disuplai dari hotwell pump da aux cooling water. Apabila level pada cooling tower berkurang maka penambahan air akan dilakukan oleh Raw Water Facility. Selain itu, pada bagian atas dari cooling water terdapat fan yang salah satu fungsinya untuk menyemburkan hasil dari gas extraction. Gambar 2.8  merupakan gambar dari cooling tower.




F.     Non Condensable Gas Removal System
Uap yang keluar dari turbin menuju kondenser terdiri dari uap air dan NCG (Non Condensable Gas).Tujuan dari sistem NCG removal system ini untuk mengantarkan gas ke bagian atas dari cooling tower dimana materi tersebut didispersikan ke udara. Metodenya adalah NCG akan terbawa ke ejector 1st stage kemudian masuk ke dalam interkondensor untuk dikondensasi, gas yang tidak dapat dikondensasi akan terbawa lagi ke ejector 2nd stage kemudian masuk ke dalam afterkondensor. Gas yang tidak terkondensasi dalam afterkondenserakan dibuang ke udara lewat fan dari cooling tower.Berikut adalah gambar intercondensor dan ejector yang terlihat  pada gambar 2.9.
Adanya sejumlah gas dan udara yang tidak terkondensasi (NCG) akan mengurangi laju perpindahan panas. Pengurangan laju perpindahan panas antara uap bekas dan air pendingin akan menyebabkan penurunan vakum di dalam kondensor yang berarti mengurangi kinerjanya.
NCG atau gas yang tidak dapat terkondensasi merupakan gas yang terdiri dari beberapa substansi seperti pada tabel 2.1 di bawah ini.Gas tersebut dapat mengurangi efisiensi dari sistem pembangkit. Mengurangi dan membuang NCG dapat meningkatkan power output dari plant dan mengurangi capital cost dan biaya maintenance. Kadar NCG pada sistem PLTP di PT Pertamina Geothermal Energi Unit IV Kamojang sekitar 1.7% dari jumlah steam yang mengalir.
Tabel 2.1 Kadar Substansi NCG
NCG in steam
Value
unit
persentage
CO2
15288
lbs/hr
97.42668145
H2S
208
lbs/hr
1.325533081
NH3
3.6
lbs/hr
0.022941919
N2
182
lbs/hr
1.159841446
H2
4.3
lbs/hr
0.027402847
CH4
5.9
lbs/hr
0.037599256
TOTAL
15691.8
lbs/hr
100
G.    Water Treatment System
Pada sistem ini, air dari raw waterakan masuk ke dalam 2 tank untuk diberi perlakuan khusus agar air dalam kondisi yang baik. Setelah mendapat perlakuan khusus maka air akan disimpan dalam wadah penampung. Wadah penampung ini akan menyalurkan air ke hotwell, chemical dosing (mengatur PH), untuk distribusi air penggunaan sendiri dan komponen cooling water.Gambar 2.10 di atas merupakan tempat dari water treatment.

H.    Chemical Dosing System
Sistem ini berfungsi untuk mengatur PH air yang akan di suplai menuju raw water dan re-injeksi pump. PH yang diinginkan adalah berkisar 7 (netral).Pengaturan PH dilakukan dengan menggunakan zat basa kuat NaOH.Berikut adalah letak dari chemical dosing system terlihat pada gambar 2.11.

I.       Turbin dan Generator
Fungsi dari generator adalah untuk menghasilkan daya dengan mengonversikan energi mekanik dari turbin ke energi listrik.Generator didesain untuk menghasilkan daya yang handal dan efisien pada kondisi beban, tegangan, dan frekuensi yang dibutuhkan oleh PLN (konsumen).Sedangkan fungsi dari turbin adalah untuk menggerakkan generator dengan mengubah/mengonversi energi termal dinamik menjadi energi mekanik.Turbin ini didesain untuk kehandalan dan untuk beroperasi seefisien mungkin dengan kondisi energi uap seminimal mungkin.
      Daya yang dihasilkan dari generator PT Pertamina Geothermal Energy kamojang unit IV berkisar 63 MWdan tegangan 11,8 kV dengan sekitar 2,2-3 MWdigunakan untuk pendukung listrik bagi peralatan yang ada di PLTP. Gambar Turbin dan Generator terlihat pada gambar 2.12.

J.      Kondenser
Fungsi dari kondenser adalah untuk menghasilkan tekanan balik dari turbin, besar tekanan kondenser berkisar 0.14-0.16 bara.Selain itu memiliki tujuan untuk mengondensasikan uap dan pelepasan gas non-condensable. Permukaan kondenser disediakan untuk meminimalisasi terjadinya sedimentasi dari gas non-condensible pada kondensat untuk mengantisipasi penurunan dari hidrogen sulfida yang mungkin akan dibutuhkan pada proses selanjutnya.Gambar 2.13 di bawah menunjukkan kondensor yang dipasang di PLTP IV Kamojang.

K.    Raw Water Facility

Raw water facility adalah penampung air yang suplai airnya diperoleh dari sungai Cikaro yang ditarik oleh pompa (dilihat pada gambar 2.14). Agar PH normal, NaOH chemical dosingakan disuplai ke dalam raw water. Raw water digunakan utuk keperluan fire water pump, water treatment, cooling towermake up. Gambar 2.15 menunjukkan raw water facility overview pada single line.

Comments

Popular Posts