Makalah Lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan
alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan
sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai
lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan
yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Membahas tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial dan
budayanya, tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan, lingkungan,
sumber alam, dan segala aspek yang menyangkut manusia dan lingkungannya secara
menyeluruh. Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,
pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait serta
berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik
baik itu positis maupun negatif.
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani,
dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia)sebuah
spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LINGKUNGAN
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia ya
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika
kalian berada disekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak
ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai
jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada
disekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja, kursi, papan tulis,
gedung sekolah, dan berbagai benda macam mati yang ada disekitar.
B. LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan
makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang melansukkan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Unsur hayati (biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
makhluk hidup, seperti manusia hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika
kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan.
Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah
teman-teman atau manusia.
2. Unsur sosial budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia
yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai
makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya
sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur fisik (abiotik)
Undur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
benda-benda tidak hidup, seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain.
Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup
segenap kehidupan di bumi. Bayakan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di
maka bumi atau udara yang dipenuhi asap ? tentu saja kehidupan di muka bumi
tidaka akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak
hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai
penyakit, dan lain-lain.
C. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu :
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup
Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia
telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang
tsunami yang memporak- porandakan bumi serambi Mekah dan nias, serta gempa 5
skala Richteryang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya,. Merupakan contoh fenomena
alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup
antara lain :
a. Letusan
Gunung Berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktifitas magma di perut bumi yang
menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang
ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa :
· Hujan abu vulkanik,
menyebabkan gangguan pernapasan
· Lava panas, merusak,
dan mematikan apapun yang dilalui
· Awan panas, dapat
mematikan makhluk hidup yang dilalui
· Gas yang mengandung
racun
· Material padat
(batuan, kerikil, pasir) dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
b. Gempa
Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa
hal, diantaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), tyerjadinya tanah
turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur
berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksi kan
kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat
dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi
beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya
:
· Beberapa bangunan
roboh
· Tanah di permukaan
bumi mereka, jalan menjadi putus
· Tanah longsor akibat
goncangan
· Gempa yang terjadi
si di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pusat)
c. Angin
Topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi
menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi
karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara
di kawasan samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi
wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai si kawasan Asia seperti
Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi
Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa
telah terjadi perubahan iklim Indonesia yang lain disebabkan oleh adanya
gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa di prediksi melalui foto satelit yang menggambarkan
keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan
kecepatannya. Serangan angin topan (putting beliung) dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk :
· Merobohkan bangunan
· Rusaknya areal
pertanian dan perkebunan
· Membahayakan
penerbangan
· Menimbulkan ombak
besar yang dapat menenggelamkan kapal
2. Kerusakan Lingkungan Hidup Karena
Faktor Manusia
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia
antara lain :
a. Terjadinya
pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya
kawasan industri
b. Terjadinya
banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan
kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan
c. Terjadinya
tanah longsor, sebagian dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung
membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
· Penebangan hutan
secara liar (penggundulan hutan)
· Perburuan liar
· Merusak hutan bakau
· Penimbunan rawa-rawa
untuk pemukiman
· Pembuangan sampah si
sembarang tempat
· Bangunan liar di
daerah aliran sungai (DAS)
· Pemanfaatan sumber
daya alam secara berlebihan di luar batas.
D. UPAYA KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa di tunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia
secara bertahap dengan memperhatikan faktor lingkungan.Pembangunan
berwawasan lingkungan dikenal dengan nama pembangunan berkelanjutan merupakan
kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Didalamnya terkandung 2
gagasan penting, yaitu :
a) Gagasan kebutuhan, khususnya
kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup
b) Gagasan keterbatasan, yaitu
keterbatasan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa
yang akan datang.
Adapun ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan sebagai berikut :
o Menjamin pemerataan dan keadilan
o Menghargai keanekaragaman hayati
o Menggunakan pendekatan integratif
o Menggunakan jangka panjang
Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestrian
lingkungan hidup antara lain :
1. Pelestraian Tanah (Tanah , Datar,
Lahan Miring/Perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang
berkaitan dengan masalah tanah. banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan
tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya
kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah
longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada
tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus
berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi pada tandus.
Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakan kegiatan
menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula
gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring
perlu di bangun tera sering atau sengke dan, sehingga mampu menghambat laju
aliran hujan.
2. Pelestarian Udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme
bernafas memerlukan udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya Oksigen.
Udara yang kotor karena debu ataupun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar
oksigen berkurang, keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup
setiap organisme. Maka perlu di upayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran
udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain :
a. Menggalakan penanaman pohon
ataupun tanaman hias di sekitar kita Tanaman dapat menyerap gas-gas yang
membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui
fotosintesis. Rusaknya hutan.
b. Mengupayakan pengurangan emisi atau
pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan ampun pembakaran mesin
Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang
terbesar kotornya udara diperkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya
pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan industri
yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
c. Mengurangi atau bahkan
menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon si atmosfer Gas
freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta di pergunakan
di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon,
sehingga mengakibatkan lapisan ozom menyusut.
3. Pelestarian Hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini
tanpa diimbangi dengan penanaman kembali. Upaya yang dapat dilakukan untuk
melestarikan hutan
a. Reboisasi
atau penanaman kembali hutan yang gundul
b. Melarang
pembabatan hutang secara sewenang-wenang
c. Menerepkan
sistem tebang pilih dalam menebang pohon
d. Menerapkan
sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan
e. Menerapkan sanksi yang berat
bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
4. Pelestarian Laut dan Pantai
Adapun upaya untuk
melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara :
a. Melakukan
reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau diarea sekitar pantai
b. Melarang
pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena
karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut
c. Melarang
pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan
d. Melarang pemakaian pukat harimau untuk
mencari ikan.
5. Pelestarian Flora dan Fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan
tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem
tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak
diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah :
a. Mendirikan cagar alam dan suka
margasatwa
b. Melarang kegiatan perburuan liar
c. Menggalakan kegiatan
penghijauan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia ya mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : 1) Unsur
hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup,
seperti manusia hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. 2) Unsur sosial
budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan
sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. 3)
Unsur fisik (abiotik) yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
benda-benda tidak hidup, seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain.
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu : Bentuk kerusakan lingkungan hidup akibat peristiwa alam
dan karena faktor manusia antara lain : Terjadinya pencemaran (pencemaran
udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri, atau
terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air
dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestrian
lingkungan hidup antara lain : pelestarian tanah (tanah , datar, lahan
miring/perbukitan), pelestarian udara, pelestarian hutan, pelestarian laut dan
pantai, serta pelestarian flora dan fauna
DAFTAR PUSTAKA
Saleha Sitti.2009. Kerusakan Lingkungan dan
Penanggulangannya. Salemba Medika: Jakarta
Http:www//walhi.org.id/penanggulangan_kerusakakan_hutan.html
http://organisasi.org/usaha_cara_metode_pelestarian_hutan_agar_tidak_gundul_dan_rusak_akibat_eksploitasi_berlebih_demi_melestarikan_lingkungan
http://afand.abatasa.com/post/detail/2405/lingkungan-hidup-kerusakan-lingkungan-pengertian-kerusakan-linkungan-dan-pelestarian-.htm
Comments
Post a Comment